KUNINGAN,-
Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Kabupaten Kuningan menyelenggarakan Sosialisasi Sekolah Berbudaya
Lingkungan (SBL) Tahun 2024 dengan tema “Wujudkan Sekolah Peduli dan Berbudaya
Lingkungan menuju Kuningan MAJU” di Aula
SMAN 2 Kuningan Selasa, (23/7/2024).
Kegiatan tersebut diisi
oleh dua narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat dan HPAI
Kabupaten Kuningan. Dalam sosialisasi dibahas mengenai mekanisme penilaian sekolah
adiwiyata dan implementasi adiwiyata di Kabupaten Kuningan.
Sosialisasi Sekolah Berbudaya
Lingkungan (SBL) bertujuan untuk menanamkan kepedulian terhadap kelestarian
alam dan lingkungan kepada warga sekolah, terutama peserta didik, sejak dini.
Tujuan lainnya adalah menciptakan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam
melindungi dan mengelola lingkungan hidup melalui pengelolaan sekolah yang
mendukung pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan ini dihadiri
oleh perwakilan kepala sekolah dari 48 sekolah yang terdaftar dalam Calon
Sekolah Adiwiyata Kabupaten (CSAK) Kuningan.
Kepala Dinas Lingkungan
Hidup, Laksono Dwi, menyoroti pentingnya pengembangan sekolah berbudaya
lingkungan dan mencatat bahwa beberapa sekolah telah memperoleh predikat
Adiwiyata.
“Alhamdulilah di Kabupaten
Kuningan sudah ada 149 sekolah yang sudah berpredikat sebagai sekolah adiwiyata,
baik itu di tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional hingga Mandiri,” tuturnya.
Dia juga berharap agar
sekolah yang memiliki predikat adiwiyata bisa terus bertambah. “Kami berharap
agar dari tahun ke tahun terus bertambah karena kegiatan ini dilaksanakan
setiap tahun. Dan yang sudah mendapat predikat adiwiyata harus dipertahankan
dan ditingkatkan lagi.” ucapnya.
Selanjutnya, mewakili
PJ Bupati Kuningan, Edi Martono menyampaikan apresiasi kepada sekolah-sekolah
yang meraih predikat adiwiyata, yang telah membanggakan Kabupaten Kuningan.
Ditambahkan dia, terdapat
empat komponen yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai tujuan sekolah
berbudaya lingkungan menuju sekolah Adiwiyata. Keempat komponen tersebut
meliputi kebijakan berbudaya lingkungan, implementasi kurikulum berbasis
lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, serta pengelolaan sarana
pendukung yang ramah lingkungan.
PJ Bupati Kuningan juga
mengajak semua pihak untuk terus peduli dan aktif dalam menjaga serta
memelihara lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga dan sekolah.
Selain itu, beliau
memberikan instruksi dan meminta kerjasama untuk terus mendukung kebijakan
pemerintah, baik di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten, dalam
menjalankan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.
“Kami berharap program
sekolah berbudaya lingkungan tidak hanya bertujuan untuk memperoleh penghargaan
Adiwiyata, tetapi juga menjadi komitmen bagi seluruh warga sekolah untuk
mencetak peserta didik yang peduli terhadap lingkungan, dengan budaya
lingkungan yang berkelanjutan," ujarnya. (Aden)
Komentar
Posting Komentar